Pages

23/09/2015

Soal dan Jawaban Prakarya BAB 1

 BAB 1
1. Kerajinan yang dibuat atau memakai tekstil sebagai bahan utama disebut?
aa.       Kerajinan tekstil
bb.   Kerajinan tangan
cc.   Kerajinan patung
dd.   Kerajinan kriya

2. Berikut yang bukan merupakan desain tekstil?
aa.      Desain permukaan
bb.   Desain aplikasi produk tekstil
cc.   Desain interior
dd.   Desain struktur

3. Berikut yang merupakan contoh kerajinan tekstil?
aa.   Patung
bb.   Jahit tindas
cc.   Tanah liat
dd.   Topeng

4. Hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain disebut?
aa.   Jahit tindas
bb.   Jahit perca
cc.   Sulam
dd.   Ikat

5. Menghias permukaan kain dengan cara melapisi kain dengan bahan pelapis kemudian dijahit disebut?
aa.     Jahit tindas
bb.   Tapestri
cc.   Tenun
dd.   Makrame

6. Berikut yang bukan merupakan teknik pembuatan kerajinan tekstil adalah?
aa.   Teknik menganyam
bb.   Teknik arsir
cc.   Teknik melipat
dd.   Teknik menjalin

7. Teknik menjalin tali dengan berbagai simpul dasar dan variasi simpul yang dikombinasikan sehingga menciptakan bentuk yang terangkai indah disebut?
aa.   Teknik macramé
bb .  Teknik menjalin
cc.     Teknik simpul
dd.  Teknik cetak

8. Berikut yang merupakan ciri-ciri untuk menjadi wirausahawan?
aa.   Percaya diri
bb.   Kalah sebelum berperang
cc.   Acuh
dd.   Pesimis

9. Orang yang bertanggung jawab dalam menyusun, mengelola, dan mengukur resiko suatu bisnis disebut?
aa.   Petani
bb.   Presiden
cc.     Wirausahawan
dd .    Tukang ojek

10. Berikut yang bukan merupakan factor kegagalan bagi wirausahawan?
aa.     Tidak kompeten
bb.    Bertanggung jawab
cc.     Kurang sungguh-sungguh
dd.   Tidak dapat mengendalikan keuangan


Jawaban
1. A
2. D
3. B
4. C
5. A
6. B
7. A
8. A
9. C
10. B

Praktik Project 2 Batik Jumputan

Alat dan bahan :

Bahan pokok pembuatan. Untuk sapu tangan, bisa menggunakan baju sekolah yang sudah kecil/tidak terpakai. Digunting sesuai ukuran keinginan.

Pewarna tekstil yang sudah dimasak/seduh dengan air panas.

Karet gelang sebagai pembatas untuk pewarnaan.

Kelereng sebagai pembentuk pola/corak.

Baskom untuk mencuci bahan pokok dan wadah pewarnaan.

Cara membuat :

1. Cuci terlebih dahulu kain/baju (bahan pokok) yang akan digunakan. Peras sampai air sudah tidak keluar.

2. Bentuk pola/corak sesuai keinginan. Bisa dilipat atau digulung, lalu diikat dengan karet gelang sebagai pembatas warna.

3. Warnai bahan pokok yang sudah dibentuk polanya sesuai keinginan dengan pewarna tekstil yang sudah diseduh dengan air hangat dan dituang dibotol dengan tutup botol yang berlubang. Warnai bolak balik.

4. Diamkan sebentar/bisa langsung dilepas ikatan karet gelangnya.

5. Jemur hasilnya sampai kering.

Video Pembuatan

13/09/2015

Batik Jumputan (Teknik Celup Ikat/Tie Dye) Project 2




Pengertian

Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali berfungsi sama halnya dengan malam yakni untuk menutup bagian yang tidak terkena warna.


Sejarah

Kata jumputan berasal dari bahasa Jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil  dengan semua ujung jari tangan. Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara oleh orang-orang India melalui misi perdagangan. Teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat ini antara lain ada di Sumatra, khususnya Palembang, Kalimantan Selatan, Jawa dan Bali.

Dalam proses pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan berasal dari alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna alami mulai di tinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas, disamping itu juga, proses pewarnaan alam juga lebih rumit dari pewarna sintesis. Meskipun demikian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing.


Alat dan Bahan

·      -Tali, benang, karet, berfungsi sebagai alat pengikat bentuk-bentuk tertentu pada latar kain yang akan merintangi dan menghambat teresapnya warna pada bagian-bagian tersebut. 
·        - Kain, sebagai bahan utama.
·        - Kerikil, kelereng, biji-bijian, kayu, plastik, dan jatim jahit, sebagai alat pendukung pembentuk motif.
·         -Pewarna tekstil sintetik atau alam.
·         -Baskom, mangkuk, ember, botol, sebagai alat proses pewarnaan. 


Proses Pembuatan

a. Pembuatan corak

1) Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat dengan kuat. Cara mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring, dan kombinasi.

2) Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi, menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik samnpai terkumpul, lalu diikat hingga kencang.
Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga membentuk corak yang optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu, bagian pada latar kain diisi dengan kerikil atau biji-bijian, selanjutnya bahan-bahan pendukung ini memudahkan zat warna masuk kedalam pori-pori kain. Setelah semua rancangan diikat, kain siap diwarnai, yaitu dengan cara dicelup.

Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya dengan satu jahitan atau lebih. Setelah seluruh corak dijahit, benang ditarik dengan kuat hingga permukaan kain mengkerut, rapat, dan padat. Kekuatan menarik benang ini perlu diperhatikan karena menentukan kualitas corak yang dihasilkan. Efek kerutan akan muncul membentuk corak yang sangat menarik. Penggambaran corak dilakukan terlebih dahulu diatas kertas, kemudian dibuat polanya di atas karton tebal. Corak ini kemudian digambar di atas kain berdasarkan pola dari karton tebal.


b. Pewarnaan

1) Pencelupan, dilakukan dengan cara memasukan seluruh bagian kain yang telah diikat kedalam larutan warna. Apalagi jumlah warna yang diinginkan lebih dari satu, pencelupan perlu dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan jumlah warna yang diinginkan. Namun sebelum sebelum pencelupan berikutnya, kita harus menutup bagian kain tertentu dengan bahan penutup pendukung seperti plastik atau bahan lentur lain yang kedap cairan.
Dengan teknik ringtang melalui ikatan dan jahitan akan muncul corak yang beragam. Pada saat mencelup janngan llupa menggunakan sarung tangan plastik, agar racun yang terkandung dalam zat pewarna tidak meresap ke dalam tubuh melalui pori-pori tangan.

2) Colet, Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian tertentu di permukaan kain. Alat yang digunakan adalah kuas. Pencoletan biasanya dilakukan untuk mewarnai bagian corak yang kecil atu terlalu sedikit bila harus dicelup. Pada umumnya teknik pewarnaan pada ikat-celupsering dilakukan dengan memadukan colet dan celup untuk mendapatkan kain dengan corak yang kaya warna.

3) Penyelesainan akhir, setelah proses pewarnaan selesai, kain direndam dalam larutan pengikat warna agar tidak mudah luntur. Kemudian kain dicuci dan ditiriskan. Setelah itu diangin-anginkan sampai kering. Tujuannya adalah untuk menghentikan proses perembesan zat warna kedalam lekukan kain.

Baju 

Taplak Meja

Tas


Cr: Google '-'

09/09/2015

Asbak Party

Langkah membuatnya sebagai berikut.

-Siapkan tanah liat
-Ambil setengah kepalan tanah liat lalu pipihkan membentuk persegi, sebagai alas.
-Ambil 4 bagian kecil tanah liat bentuk loniong atau memanjang, sebagai bagian samping.
-Tempelkan 4 bagian ke sisi samping dengan bantuan sedikit air.
-Rapihkan dengan olesan air.


Selamat mencoba.

Wadah Super

Wadah Super, bisa buat naro apaan aja. Dari peralatan tulis, peralatan gambar, sampe sikat gigi. Mau punya? Bisa bikin sendiri kok dengan penjelasan singkat berikut.

-Bagi tanah liat menjadi 5 bagian
-Bagian pertama dibulatkan lalu pipihkan, sebagai alas.
-Sisanya, bentuk lonjong lalu pipihkan.
-Tempelkan ke-5 bagian-bagian tersebut menggunakan botol sebagai cetakan penyeimbang.
-Rapihkan dengan air sedikit demi sedikit.
-Beri hiasan sesuka-mu.


Miniatur Kuil Partenon

Miniatur Kuil Partenon di Yunani. Membuatnya sangat mudah.

Siapkan tanah liat, buat menjadi beberapa bagian kecil dan sedang.
-Ambil 4 bagian potongan kecil, bentuk memanjang seperti persegi panjang untuk dijadikan tiang/pilar.
-Ambil bagian yang lebih besar, pipihkan, sebagai alas.
-Buat segitiga untuk bagian atas.
-Satukan dengan sedikit olesan air.





https://m.youtube.com/watch?v=ANoWMmna5dY

Monas Negara

Membuat miniatur monas dari tanah liat? Berikut langkah-langkahnya.

-Bentuk tanah liat yang membentuk kubus hingga berbentuk trapesium.
-Buat balok yang berbentuk segitiga sama kaki.
-Buat lagi trapesium yang lebih kecil.
-Satukan menggunakan beberapa lidi. Dimulai dari trapesium yang paling besar sebagai alas, hingga tanah liat berbentuk trapesium yang kecil.

Kelihatannya agak sulit, tapi, kalo dicoba akan terasa mudah. Selamat mencoba.

Beruang Sekolah

Untuk membuat beruang sekolah ini sangat mudah. Kalian bisa membuatnya sendiri. Berikut langkah-langkah membuat beruang sekolah.

-Bentuk tanah liat hingga berbentuk bulat, untuk bagian badan.
-Bentuk bulat lagi, tetapi lebih kecil dari yang pertama, untuk bagian kepala.
-Satukan keduanya menggunakan lidi kecil.
-Bentuk telinga dan kedua tangan, lalu tempelkan/pasangkan dengan lidi.
-Rapihkan/haluskan dengan sedikit air. Hias wajah sesuai keinginan.


Mudah kan? Silahkan mencoba.