![](https://secure.static.tumblr.com/77d651c8c61a24eda4f9bf933fe79b62/2f6e1zx/EF7mxedtz/tumblr_static_tie-dye-2.jpg)
Pengertian
Batik
Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan
tali di celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya
diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali berfungsi sama
halnya dengan malam yakni untuk menutup bagian yang tidak terkena warna.
Sejarah
Kata
jumputan berasal dari bahasa Jawa. Menjumput berarti memungut atau
mengambil dengan semua ujung jari tangan. Menurut sejarah, teknik
celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke
India dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke
nusantara oleh orang-orang India melalui misi perdagangan. Teknik ini mendapat
perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna
warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat ini antara lain ada di
Sumatra, khususnya Palembang, Kalimantan Selatan, Jawa dan Bali.
Dalam proses
pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan berasal dari
alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna
alami mulai di tinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis
memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas, disamping itu juga, proses
pewarnaan alam juga lebih rumit dari pewarna sintesis. Meskipun demikian,
keduanya memiliki keunggulan masing-masing.
Alat dan
Bahan
· -Tali, benang, karet, berfungsi sebagai alat pengikat bentuk-bentuk
tertentu pada latar kain yang akan merintangi dan menghambat teresapnya warna
pada bagian-bagian tersebut.
· - Kain, sebagai bahan utama.
· - Kerikil, kelereng, biji-bijian, kayu, plastik, dan jatim jahit, sebagai
alat pendukung pembentuk motif.
· -Pewarna tekstil sintetik atau alam.
· -Baskom, mangkuk, ember, botol, sebagai alat proses pewarnaan.
Proses Pembuatan
a. Pembuatan corak
1) Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain dengan
ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat dengan kuat. Cara
mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring, dan kombinasi.
2) Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi,
menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik samnpai
terkumpul, lalu diikat hingga kencang.
Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga membentuk corak
yang optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu, bagian pada latar kain diisi
dengan kerikil atau biji-bijian, selanjutnya bahan-bahan pendukung ini
memudahkan zat warna masuk kedalam pori-pori kain. Setelah semua rancangan
diikat, kain siap diwarnai, yaitu dengan cara dicelup.
Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak yang tidak
terlalu rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya dengan satu jahitan
atau lebih. Setelah seluruh corak dijahit, benang ditarik dengan kuat hingga
permukaan kain mengkerut, rapat, dan padat. Kekuatan menarik benang ini perlu
diperhatikan karena menentukan kualitas corak yang dihasilkan. Efek kerutan
akan muncul membentuk corak yang sangat menarik. Penggambaran corak dilakukan
terlebih dahulu diatas kertas, kemudian dibuat polanya di atas karton tebal.
Corak ini kemudian digambar di atas kain berdasarkan pola dari karton tebal.
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgjkqSkjItyjwvCGJ1zli5_r4x_e8uTna-teGhPdfIHMZHNCLKk5248sRPzwSDOZ2zHIXeHNFnBHF0a06ntrm8deF5g9Mo5aKItIfChu_84InGemFLO12kRpCUTuiT3jxcFhnu2qghO9Q/s640/Batik+Jumputan.png)
b. Pewarnaan
1) Pencelupan, dilakukan dengan cara memasukan seluruh bagian kain
yang telah diikat kedalam larutan warna. Apalagi jumlah warna yang diinginkan lebih
dari satu, pencelupan perlu dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan jumlah
warna yang diinginkan. Namun sebelum sebelum pencelupan berikutnya, kita harus
menutup bagian kain tertentu dengan bahan penutup pendukung seperti plastik
atau bahan lentur lain yang kedap cairan.
Dengan teknik ringtang melalui ikatan dan jahitan akan muncul corak yang
beragam. Pada saat mencelup janngan llupa menggunakan sarung tangan plastik,
agar racun yang terkandung dalam zat pewarna tidak meresap ke dalam tubuh
melalui pori-pori tangan.
2) Colet, Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian
tertentu di permukaan kain. Alat yang digunakan adalah kuas. Pencoletan
biasanya dilakukan untuk mewarnai bagian corak yang kecil atu terlalu sedikit
bila harus dicelup. Pada umumnya teknik pewarnaan pada ikat-celupsering
dilakukan dengan memadukan colet dan celup untuk mendapatkan kain dengan corak
yang kaya warna.
3) Penyelesainan akhir, setelah proses pewarnaan selesai, kain
direndam dalam larutan pengikat warna agar tidak mudah luntur. Kemudian kain
dicuci dan ditiriskan. Setelah itu diangin-anginkan sampai kering. Tujuannya
adalah untuk menghentikan proses perembesan zat warna kedalam lekukan kain.
![](http://fitinline.com/data/article/picture/jumputan-7.png)
Baju
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjI1LbuvThzFsviqG4i9mWDksWLsqlneXCWgIB2tsn_wDlHI45BECUkpjO5Lyz8k0CRa3X7VjskF_k61fXEq3T7FBWi_j4hwE0FPtgHDmVp07wWxE-BKCOMcUWgTzXbo-TNMi_rX2gz0Gdz/s1600/IMG_20150203_215723.jpg)
Taplak Meja
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjrnuQrO8pPrj_fa8RE3yiUja9vZfXcp51Sm_oIDRtYII0rdM-3p8x5YtlV1Al0Nm6yV4xxdeZ4vgdl2wopxb_uHk_BstKZzPQwfnTPAWeNEKM17BRAqw4YwTiFC1LbHOakWZ7Y4Sj0n-4/s1600/416833_356086237744213_100000285181238_1322028_323336030_n.jpg)
Tas
Cr: Google '-'
No comments:
Post a Comment