Pages

13/09/2015

Batik Jumputan (Teknik Celup Ikat/Tie Dye) Project 2




Pengertian

Batik Jumputan adalah batik yang dikerjakan dengan cara ikat celup, di ikat dengan tali di celup dangan warna. Batik ini tidak menggunakan malam tetapi kainnya diikat atau dijahit dan dikerut dengan menggunakan tali. Tali berfungsi sama halnya dengan malam yakni untuk menutup bagian yang tidak terkena warna.


Sejarah

Kata jumputan berasal dari bahasa Jawa. Menjumput berarti memungut atau mengambil  dengan semua ujung jari tangan. Menurut sejarah, teknik celup ikat berasal dari tiongkok, teknik ini kemudian berkembang sampai ke India dan wilayah-wilayah nusantara. Teknik celup ikat diperkenalkan ke nusantara oleh orang-orang India melalui misi perdagangan. Teknik ini mendapat perhatian besar terutama karena keindahan ragam hiasnya dalam rangkayan warna warni yang menawan. Penggunaan teknik celup ikat ini antara lain ada di Sumatra, khususnya Palembang, Kalimantan Selatan, Jawa dan Bali.

Dalam proses pewarnaan batik jumputan, jaman dahulu zat pewarna yang digunakan berasal dari alam. Namun dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi zat pewarna alami mulai di tinggalkan hal ini terjadi terutama karena pewarna sintesis memiliki jumlah warna yang hampir tak terbatas, disamping itu juga, proses pewarnaan alam juga lebih rumit dari pewarna sintesis. Meskipun demikian, keduanya memiliki keunggulan masing-masing.


Alat dan Bahan

·      -Tali, benang, karet, berfungsi sebagai alat pengikat bentuk-bentuk tertentu pada latar kain yang akan merintangi dan menghambat teresapnya warna pada bagian-bagian tersebut. 
·        - Kain, sebagai bahan utama.
·        - Kerikil, kelereng, biji-bijian, kayu, plastik, dan jatim jahit, sebagai alat pendukung pembentuk motif.
·         -Pewarna tekstil sintetik atau alam.
·         -Baskom, mangkuk, ember, botol, sebagai alat proses pewarnaan. 


Proses Pembuatan

a. Pembuatan corak

1) Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain dengan ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat dengan kuat. Cara mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring, dan kombinasi.

2) Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi, menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik samnpai terkumpul, lalu diikat hingga kencang.
Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga membentuk corak yang optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu, bagian pada latar kain diisi dengan kerikil atau biji-bijian, selanjutnya bahan-bahan pendukung ini memudahkan zat warna masuk kedalam pori-pori kain. Setelah semua rancangan diikat, kain siap diwarnai, yaitu dengan cara dicelup.

Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak yang tidak terlalu rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya dengan satu jahitan atau lebih. Setelah seluruh corak dijahit, benang ditarik dengan kuat hingga permukaan kain mengkerut, rapat, dan padat. Kekuatan menarik benang ini perlu diperhatikan karena menentukan kualitas corak yang dihasilkan. Efek kerutan akan muncul membentuk corak yang sangat menarik. Penggambaran corak dilakukan terlebih dahulu diatas kertas, kemudian dibuat polanya di atas karton tebal. Corak ini kemudian digambar di atas kain berdasarkan pola dari karton tebal.


b. Pewarnaan

1) Pencelupan, dilakukan dengan cara memasukan seluruh bagian kain yang telah diikat kedalam larutan warna. Apalagi jumlah warna yang diinginkan lebih dari satu, pencelupan perlu dilakukan berulang-ulang untuk mendapatkan jumlah warna yang diinginkan. Namun sebelum sebelum pencelupan berikutnya, kita harus menutup bagian kain tertentu dengan bahan penutup pendukung seperti plastik atau bahan lentur lain yang kedap cairan.
Dengan teknik ringtang melalui ikatan dan jahitan akan muncul corak yang beragam. Pada saat mencelup janngan llupa menggunakan sarung tangan plastik, agar racun yang terkandung dalam zat pewarna tidak meresap ke dalam tubuh melalui pori-pori tangan.

2) Colet, Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian tertentu di permukaan kain. Alat yang digunakan adalah kuas. Pencoletan biasanya dilakukan untuk mewarnai bagian corak yang kecil atu terlalu sedikit bila harus dicelup. Pada umumnya teknik pewarnaan pada ikat-celupsering dilakukan dengan memadukan colet dan celup untuk mendapatkan kain dengan corak yang kaya warna.

3) Penyelesainan akhir, setelah proses pewarnaan selesai, kain direndam dalam larutan pengikat warna agar tidak mudah luntur. Kemudian kain dicuci dan ditiriskan. Setelah itu diangin-anginkan sampai kering. Tujuannya adalah untuk menghentikan proses perembesan zat warna kedalam lekukan kain.

Baju 

Taplak Meja

Tas


Cr: Google '-'

No comments:

Post a Comment